gasi, teknis fertgasi tergantung dari jenis tanaman dan media yang digunakan dalam budidaya sayuran atau tanaman lainnya.
Satu alat yang penting untuk Fertigasi adalah alat distribusi penyiraman dan pemupukan, baik pemupukan untuk organik atau anorganik.
Spsifikasi alat distribusi Ferigasi untuk sbb:
- Head Unit Pompa, 2,5 HP, kapasitas area 1000 m2,
- Water tank plastik kapasitas 500 Liter x 4 buah
- Dripline irigasi sistem Mist irigasi sistem System PRV,
- Discfilter, Balvalve instalation peralon Panel Kontrol dll.
Ada beberapa hal yang harus diperhatikan dalam penyiraman, yaitu : Larutan nutrisi tanaman yang akan digunakan untuk penyiraman tanaman harus mempunyai kepekatan (EC) PPM dan nilai pH yang sesuai dengan jenis tanaman dan umur tanaman, yang dapat diukur dengan alat EC.PPM dan PH meter sebelum didistribusikan ke tanaman. Volume dan kepekatan larutan nutrisi diberikan sesuai dengan kebutuhan tanaman, umur tanaman, virietas dan tipe iklim setempat. Frekuensi penyiraman larutan nutrisi tergantung pada kondisi setempat, dan berbeda antara tanaman yang masih kecil dengan tanaman yang sudah dewasa.
Apabila penyirman larutan nutrisi dengan cara manual (penyiraman dilakukan oleh orang untuk setiap polybag) agar dihitung kebutuhan tenaga kerja tiap satuan luas kebun, sehingga tidak mengalami kesulitan dalam waktu dan frekuensi penyiraman. Pada sistem fertigasi tetes, Keuntungan lain bahwa itu mengurangi kontak air dengan tanaman pertumbuhan di atas tanah (daun, batang, dan buah) sehingga membuat kondisi yang kurang menguntungkan bagi banyak penyakit.
Petani dengan variabel sumber daya air juga dapat menghargai tekanan yang lebih rendah (8-10 psi di garis tetes) yang diperlukan untuk mengoperasikan sistem irigasi tetes. fertigasi sukses, terdiri dari informasi tentang desain, operasi, dan pengelolaan. Fertigasi memungkinkan petani untuk mudah menerapkan nutrisi sepanjang musim Setiap nutrisi dalam bentuk yang larut tersedia untuk penyerapan yang tepat tanaman setelah aplikasi, yang memungkinkan kontrol lebih besar atas petani terhadap ketersediaan nutrisi untuk tanaman. Faktor ini dapat menyebabkan penggunaan pupuk lebih efisien. Nutrisi dapat diterapkan secara harian, mingguan, atau periodik, tergantung pada rencana pengelolaan keseluruhan unsur hara bagi tanaman. Ketika nutrisi yang diterapkan sebelum mereka dibutuhkan, petani dapat mengurangi hilangnya nutrisi dari zona akar.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar