Bahan/Alat
1.Kotak nasi kayu/wadah lainya seperti besek bambu.
2.Kawat Kasa(jika diperlukan).
3.Plastik.
4.Pot tanah liat/bumbung bambu/toples kaca dll.
5. Gula merah
6.Kertas
7.Karet gelang.
Caranya:
1.Setelah panen bekas rumpun padi yang tlah terpotong segera ditaruh Nasi pera di atasnya,bawah nasi boleh dialasi pakai kertas berpori agar nasi tak jatuh ke bawah..letakan kotak nasi/wadah terbalik..
*Pilihlah rumpun padi yang paling besar*
2.Tutup Kotak/wadah dgn kawat kasa untuk mencegah tikus.
3.Tutup dgn plastik agar terhindar dari air hujan.
4. 4 s/d 7 hari koloni Imo tlah terkumpul..inilah Imo-1.
5. Taruh Imo-1 ke dalam wadah.
6. Campurkan gula merah dgn perbandingan 1:1..tutup wadah dgn kertas koran ikat dgn karet gelang.
Fermentasi 4 s/d 7 hari.
Inilah Imo-2.
*Pada koleksi Imo di sawah akan lebih banyak kita temukan mikroorganisme anaerobik..khususnya Bakteri yang mampu menghancurkan serat kuat seperti jerami dan batang padi.
*Suhu fermentasi di jaga agar tetap dibwah 50 derajat C.
*Jika terjadi peningkatan suhu Gunakan Bakteri Asam Laktat untuk menurunkan suhunya.
Cara yang lain mengoleksi Imo Dari sawah adalah sbb:
1.Setelah panen..ambilah akar padi yang paling subur..lumpur yang menempel pada akar..jangan dibersihkan semua..sisakan saja.
2. Masukan akar padi pada wadah..masukan gula merah dgn perbndingan 1:1.
3. Tutup wadah dgn kertas koran,ikat dgn karet gelang.
4.Fermentasi 4 s/d 7 hari.
Aplikasi:
Imo-2 diencerkan dgn air dgn perbandingan 1 cc Imo-2 : 1.000 cc air.
Semprotkan ke lahan pertanian/tanaman.
Bisa di gunakan sebagai dekomposer dlam pembuatan pupuk organik.
Saran saya:
"Perbanyaklah koleksi Imo dari sawah/lahan pertanian sendiri (buatlah Imo-1 dan Imo-2 Dari setiap petak lahan pertanian,minimal 3 titik( walau dlam 1 area,sifat mikroorganisme akan berbeda)..ini lebih baik dibanding mendatangkan mikroorganisme dari luar sawah/lahan yang akan di tanami"
By Wirda Raihan ,
Tidak ada komentar:
Posting Komentar