Info Menarik...!!

Jumat, 03 Agustus 2012

Membuat Kompos Jerami/Pupuk Organik Jerami

Berikut kiat mengomposkan jerami di lahan sawah petani dalam waktu 2-3 minggu tanpa proses penutupan "Terpal/plastik" dan tanpa "pembalikan":
1. siapkan activator "ragi kompos", buat larutan activator dalam ember.
2. kumpulkan jerami padi di pinggir lahan atau tengah lahan (mana yang paling mudah), tumpuk setinggi 10-15cm, padatkan dgn cara diinjak2, siram dengan larutan bio-activator sampai basah/lembab. Ulangi langkah tersebut sampai bahan jerami habis.
3. ukuran petakan dari tumpukan jerami panjang dan lebarnya bebas, namun tinggi tumpukan HARUS diusahakan minimum 80cm (agar diperoleh energi panas untuk proses deomposisi).
4. Bagian atas tumpukan jerami ditutup dengan tanah dari lahan tsb (seperti plesteran semen). Tipis saja tidak perlu tebal-tebal selain sebagai pemberat agar tumpukan tidak kabur tertiup angin, juga mampu mempertahankan kelembaban tumpukan tetap stabil. Keliling tumpukan tidak perlu diplester. Pertimbangan lain jika ditutup dengan terpal (takutnya terpalnya hilang!)
5. Amati proses pengomposan 5 hari sekali, SELALU USAHAKAN agar kondisi tumpukan LEMBAB, jika agak kering siram/percikan dengan air biasa secukupnya.
Jika kelembaban terjaga maka dalam waktu 2 minggu tinggi tumpukan akan menyusut 50% (separonya), dan jerami telah menjadi kompos dgn ciri coklat kehitaman, lunak, siap disebarkan merata ke lahan.

Kiat ini telah kami berikan pada teman-teman petani di wilayah DIY, Jateng. salam
Perlu diketahui dari pengalaman di lapangan bahwa proses pembuatan jerami dari bahan sebanyak 1 ton ternyata hanya menghasilkan 500-600 kg (terjadi penyusutan sekitar 40-50%).

Pupuk organik/kompos jerami meskipun mengandung unsur hara lengkap (makro & mikro) namun memang ketersediaannya relatif kecil, meskipun demikian hal yg lebih penting dari penyediaan pupuk organik/kompos jerami adalah peranannya dalam menghasilkan asam-asam  organik yang dihasilkan dari aktivitas mikroba pengurai. Oleh karena itu alangkah baiknya untuk terus menganjurkan memberikan bahan organik (matang) ke lahan oleh para petani, karena sebetulnya jika kandungan bahan organik pada lahan bisa 5% tanah sudah hidup dan subur.

Tidak ada komentar: