Berikut kiat mengomposkan jerami di lahan sawah petani dalam waktu 
2-3 minggu tanpa proses penutupan "Terpal/plastik" dan tanpa 
"pembalikan":
1. siapkan activator "ragi kompos", buat larutan activator dalam ember.
2. kumpulkan jerami padi di pinggir lahan atau tengah lahan (mana 
yang paling mudah), tumpuk setinggi 10-15cm, padatkan dgn cara diinjak2,
 siram dengan larutan bio-activator sampai basah/lembab. Ulangi langkah 
tersebut sampai bahan jerami habis.
3. ukuran petakan dari tumpukan jerami panjang dan lebarnya bebas, namun tinggi tumpukan HARUS diusahakan minimum 80cm (agar diperoleh energi panas untuk proses deomposisi).
4. Bagian atas tumpukan jerami ditutup dengan tanah dari lahan tsb 
(seperti plesteran semen). Tipis saja tidak perlu tebal-tebal selain 
sebagai pemberat agar tumpukan tidak kabur tertiup angin, juga mampu 
mempertahankan kelembaban tumpukan tetap stabil. Keliling tumpukan tidak
 perlu diplester. Pertimbangan lain jika ditutup dengan terpal (takutnya
 terpalnya hilang!)
5. Amati proses pengomposan 5 hari sekali, SELALU USAHAKAN agar kondisi tumpukan LEMBAB, jika agak kering siram/percikan dengan air biasa secukupnya.
Jika kelembaban terjaga maka dalam waktu 2 minggu tinggi tumpukan 
akan menyusut 50% (separonya), dan jerami telah menjadi kompos dgn ciri 
coklat kehitaman, lunak, siap disebarkan merata ke lahan.
Kiat ini telah kami berikan pada teman-teman petani di wilayah DIY, Jateng. salam
Perlu diketahui dari pengalaman di lapangan bahwa proses pembuatan 
jerami dari bahan sebanyak 1 ton ternyata hanya menghasilkan 500-600 kg 
(terjadi penyusutan sekitar 40-50%).
Pupuk organik/kompos jerami meskipun mengandung unsur hara lengkap 
(makro & mikro) namun memang ketersediaannya relatif kecil, meskipun
 demikian hal yg lebih penting dari penyediaan pupuk organik/kompos 
jerami adalah peranannya dalam menghasilkan asam-asam  organik yang 
dihasilkan dari aktivitas mikroba pengurai. Oleh karena itu alangkah 
baiknya untuk terus menganjurkan memberikan bahan organik (matang) ke 
lahan oleh para petani, karena sebetulnya jika kandungan bahan organik 
pada lahan bisa 5% tanah sudah hidup dan subur.
 
Tidak ada komentar:
Posting Komentar