Info Menarik...!!

Rabu, 21 Agustus 2013

CARA MENGOLEKSI IMO-1 Dan IMO-2 dari sawah

IMO (Indigenous Micro Organism)

Bahan/Alat
 1.Kotak nasi kayu/wadah lainya seperti besek bambu.
 2.Kawat Kasa(jika diperlukan).
 3.Plastik.
 4.Pot tanah liat/bumbung bambu/toples kaca dll.
 5. Gula merah
 6.Kertas
 7.Karet gelang.

 Caranya:

 1.Setelah panen bekas rumpun padi yang tlah terpotong segera ditaruh Nasi pera di atasnya,bawah nasi boleh dialasi pakai kertas berpori agar nasi tak jatuh ke bawah..letakan kotak nasi/wadah terbalik..
 *Pilihlah rumpun padi yang paling besar*
 2.Tutup Kotak/wadah dgn kawat kasa untuk mencegah tikus.
 3.Tutup dgn plastik agar terhindar dari air hujan.
 4. 4 s/d 7 hari koloni Imo tlah terkumpul..inilah Imo-1.
 5. Taruh Imo-1 ke dalam wadah.
 6. Campurkan gula merah dgn perbandingan 1:1..tutup wadah dgn kertas koran ikat dgn karet gelang.
 Fermentasi 4 s/d 7 hari.
 Inilah Imo-2.

 *Pada koleksi Imo di sawah akan lebih banyak kita temukan mikroorganisme anaerobik..khususnya Bakteri yang mampu menghancurkan serat kuat seperti jerami dan batang padi.
 *Suhu fermentasi di jaga agar tetap dibwah 50 derajat C.
 *Jika terjadi peningkatan suhu Gunakan Bakteri Asam Laktat untuk menurunkan suhunya.

 Cara yang lain mengoleksi Imo Dari sawah adalah sbb:
 1.Setelah panen..ambilah akar padi yang paling subur..lumpur yang menempel pada akar..jangan dibersihkan semua..sisakan saja.
 2. Masukan akar padi pada wadah..masukan gula merah dgn perbndingan 1:1.
 3. Tutup wadah dgn kertas koran,ikat dgn karet gelang.
 4.Fermentasi 4 s/d 7 hari.

 Aplikasi:
 Imo-2 diencerkan dgn air dgn perbandingan 1 cc Imo-2 : 1.000 cc air.

 Semprotkan ke lahan pertanian/tanaman.

 Bisa di gunakan sebagai dekomposer dlam pembuatan pupuk organik.

 Saran saya:
 "Perbanyaklah koleksi Imo dari sawah/lahan pertanian sendiri (buatlah Imo-1 dan Imo-2 Dari setiap petak lahan pertanian,minimal 3 titik( walau dlam 1 area,sifat mikroorganisme akan berbeda)..ini lebih baik dibanding mendatangkan mikroorganisme dari luar sawah/lahan yang akan di tanami"

By Wirda Raihan ,

Fauzi Cavalera Madu

Tidak ada komentar: