Produktivitas ayam kampung atau ayam local relative masih sangat
rendah karena system pemeliharaan dan manajemen pakan yang kurang baik.
Sementara itu ayam local dan produknya merupakan komoditas yang cukup setrategis
yang mempunyai peluang dan potensi yang cukup menjanjikan baik secara ekonomis
maupun social
sehingga perlu penanganan yang lebih intensip. Harga bahan pakan unggas sangat menentukan biaya produksi, sementara sebagian besar bahan baku pakan lokal sebagian besar di peroleh dari hasil ikutan agroindustri pertanian yang kualitasnya dan daya cerna sangat rendah. Dalam memilih bahan pakan lokal perlu pertimbangan kontinuitas ketersediaan. Oleh karena itu perlunya di lakukan suatu tekhnologi dan setrategi memanfaatkan sumber bahan pakan lokal dalam penyusunan ransum yang berkwalitas dan relative murah serta member respon positip terhadap produktivitas ayam lokal yang di budidayakan.
sehingga perlu penanganan yang lebih intensip. Harga bahan pakan unggas sangat menentukan biaya produksi, sementara sebagian besar bahan baku pakan lokal sebagian besar di peroleh dari hasil ikutan agroindustri pertanian yang kualitasnya dan daya cerna sangat rendah. Dalam memilih bahan pakan lokal perlu pertimbangan kontinuitas ketersediaan. Oleh karena itu perlunya di lakukan suatu tekhnologi dan setrategi memanfaatkan sumber bahan pakan lokal dalam penyusunan ransum yang berkwalitas dan relative murah serta member respon positip terhadap produktivitas ayam lokal yang di budidayakan.
Tekhnologi
untuk meningkatkan kwalitas pakan ayam lokal yaitu dengan pengolahan pakan secara fisik
seperti pemanasan, pengeringan atau fermentasi .kemudian untuk
meningkatkan keseimbangan gizi pakan
maka dalam formulasi pakan tersebut perlu di tambahkan asam amino esesnsial yg
kritis bagi ayam yaitu lisin dan metionin sintetik sebanyak 0.1 % dalam
ransum sehigga daya cerna dan penggunaan
pakan lebih efisien. Setrategi penggunaan pakan harus di bedakan berdasarkan
kebutuhan nutrisi ayam lokal.
Pemberian zat aditif melalui minum yang
berupa probiotik ,jamu hewan dan sejenisnya dapat meningkatkan daya tahan dan
stamina sehingga tubuh lebih sehat dan kotoran tak berbau. Untuk mencapai
produktivitas serta nilai ekonomi yang optimal perlu di lakukan perbaikan
managemen pemberian pakan yang sesuai umur dan kebutuhan akan gizi ayam,
perkandangan , sanitasi dan penigkatan biosekuriti.
Pada budidaya ayam secara intensip pakan
merupakan bagian terbesar yang dapat
mencapai 70 % dari biaya produksi. Karenanya harga bahan baku pakan sangat
menentukan terhadap besar kecilnya biaya produksi. Dalam formulasi pakan ayam
lokal di utamakan untuk memanfaatkan bahan pakan lokal yag harganya relative
lebih murah dan mudah diperoleh dan
tidak bersaing untuk kebutuhan manusia serta merupakan limbah atau hasil ikutan
agro industry.
BEBERAPA HAL YANG PERLU DI PERHATIKAN DALAM PENGGUNAAN
BAHAN PAKAN LOKAL
Yang perlu di
perhatikan dalam penyusunan ransum pakan ayam lokal adalah jumlah ketersediaan
,kandungan gizi,harga,dan kandungan zat anti nutrisinya. Zat anti nutrisi yang
terlalu tinggi dapat menganggu metabolism dan penyerapan nutrisi sehingga dapat
menganggu pertumbuhan ayam tersebut.Oleh karenanya sebelum bahan pakan di buat
ransum perlu di perhatikan apakah harus di olah lebih dahulu ( di masak,di
keringkan,di fermentasi ) apa tidak. Untuk bahan pakan yang mempunyai anti
nutrisi tinggi perlu di lakukan pengolahan untuk meningkatkan daya cerna dan
penggunaan pakan yang lebih efisien. Berbagai jenis limbah makanan baik yang
berasal dari kantor,kantin,serta limbah sayur dari pasar dapat dip roses
menjadi bahan pakan yang bergizi dan
murah.
PRINSIP
PENYUSUNAN BAHAN PAKAN / RANSUM AYAM LOKAL
Membuat atau
menyusun ransum / pakan ayam lokal merupakan salah satu ketrampilan yang harus
di miliki oleh peternak. Dengan kemampuan yang dimiliki tersebut selain dapat
di peroleh pakan ayam yang berkwalitas juga dapat menekan biaya produksi. Dalam
menyusun atau membuat pakan ayam berkualitas dengan harga yang relative lebih
murah perlu di ketahui beberapa hal yaitu :
1.
Kandungan gizi bahan pakan
2.
Kebutuhan gizi tiap fase
pertumbuhan
3.
Kualitas bahan pakan
4.
Factor pembatas atau anti
nutrisi
5.
Harga bahan baku pakan.
Salah satu upaya untuk meningkatkan
usaha ternak ayam lokal adalah dengan menekan harga bahan pakan. Bahan-bahan
pakan ayam lokal terdiri dari protein ( hewani dan nabati ) , energi serta seumber
mineral dan vitamin. Dalam meramu atau menyusun bahan pakan tersebut di
usahakan menggunakan bahan pakan lokal setempat dimana ternak ayam di pelihara.
Syarat syarat bahan pakan yang akan
di susun harue memenuhi beberapa criteria sebagai berikut ; bukan bahan pokok
kebutuhan manusia,tidak tengik / berjamur,terjamin pasokan, banyak terdapat di
sekitar kawasan.
Peternak akan memberikan pakan berupa
campuran antara pakan komersial dan pakan lokal. Karena apabila hanya di
berikan pakan komersial peternak akan merugi karena harganya cukup mahal sementara produksi dan pertumbuhan ayam lokal
relative lambat di banding ayam ras.
Pakan ayam lokal / buras dapat di
buat campuran pakan ayam komersial 25-50 % kemudian tambahkan pakan lokal
lainya seperti dedak,jagung,vitamin dan mineral.Dapat juga di berikan campuran
konsentrat ayam petelur 10 % kemudian tambahkan bahan pakal lokal seperti
teping ikan,dedak padi,dedak jagung,bungkil kelapa/ sawit, tepung gaplek dll.
Hal yang tak kalah pentingnya dalam penyusunan bahan ransum pakan ayam lokal
/buras adalah sumebr protein hewani dan nabati harus seimbang dengan rasio perbandinga 1:2 supaya di
peroleh tingkat performens / tampilan ayam yang optimal baik sebagai ayam pedaging
maupun petelur.
Pada fase bertelur bila menggunakan bahan pakan lokal yang tinggi
kandungan energy,rendah protein dan asam
amino oleh karena itu penambahan asam amino dapat mengatasi permasalahan bahan
pakan lokal lebih efisien.
Imbangan energy dan protein ayam
lokal pada usia 20 minggu 2400-2700
kkalME/kg dan priotein 14 – 17 %.
Faktor penting dalam pakan yang
mempengaruhi besarnya telur adalah protein dan asam amino yang seimbang karena
sekitar 50 % bahan kering telur adalah protein,oleh karenanya ketersedian asam
amino dalam ransum ayam petelur sangat kritis untuk produksi telur.
Kualitas protein di katakana tinggi
apabila mengandung asam amino yang seimbang
baik asam amino esensial maupun non esensial dalam jumlah yg cukup dan
seimbang. Bila terjadi ketidak seimbangan asam amino dalam pakan akan menganggu
efisiensi penggunaan.
Peranan metionin antara lain membantu
pembentukan sel-sel baru,enzim,hormone,dan vitamin.Apabila kekurangan asam
amino metionin dalam pakan akan mengakibatkan terlambatnya pertumbuhan dan
berkurangnya efisiensi penggunaan pakan.
Pada ayam kampung petelur ransum yang di berikan 0.27 gr lisin dan 0.10
metionin dengan protein 15 % dan energy
metabolism 2750 kkal produktivitasnya lebih tinggi di banding ransum dg
ME 2650 dengan protein yang sama.
SETRATEGI PEMBERIAN RANSUM AYAM
LOKAL
Pemberian pakan atau ransum untuk terak
ayam lokal /buras baik jumlah maupun kandungan zat nutrisi di bedakan menurut
umur dan bentuk fisik yaitu periode stater ( 1 -60 hari ) grower 1 ( 8-12
minggu ),finisher (12 keatas )
Apabila pemberian pakan berlebihan
atau kurang dari jumlah yang di anjurkan maka pertumbuhan dan produktivitasnya
akan terganggu atau tak sesuai harapan.
Ayam lokal memiliki dua masa produksi
telur yaitu masa produksi telur dan masa istirahat. Masa produksi telur
bervariasi baik dalam satuan periode maupun secara keseluruhan.
Dalam satu periode produksi telur
ayam lokal dapat bertelur setiap hari,dua hari,tiga hari atau tak
beraturan.Demikian juga lama periodesasi bertelur jg sangat beragam tergantung
genetic,kualitas pakan,penyakit dan system pemeliharaan.
Salah satu factor yang menentukan produksi dan
bobot telur ukuran rangka tubuh ayam lokal. Bobot ayam badan ayam kampung saat
bertelur pertama antara 1200 – 1250
gram. Pola pemberian pakan pada masa stater grower dan developer sangat penting
dalam mempersiapkan ayam-ayam petelur
yang sehat. Pencapaian bobot dewasa kelamin yang tepat target atau sedikit
lebih tinggi sangat di harapkan untuk menunjang perteluran yang baik. Auam-ayam
yang kecil di bawah target sebaiknya segera di keluarkan ,sementara ayam-ayam
yg gemuk pada saat dewasa kelamin tidak akan menunjang perteluran yang baik.
BEBERAPA CONTOH BAHAN PAKAN LOKAL DAN BATAS MAKSIMUM PEMBERIAN
1.katul maksimal 30-40 %
2.dedak gandum mak 30-40 %
3.dedak jagung mak 30-40%
4.jagung mak 100%
5.sorgum mak 60%
6.singkong mak 20 %
7.onggok mak 20 %
8.sagu mak 20 %
9.ampas tahu 15-20%
10.limbah sawit mak 10 %
11.limbah sawit fermentasi mak 15-20%
12.kulit buah kopi mak 10 %
13.tepung kepala udan mak 20%
14.tepung bulu ayam mak 5%
15.tepung bekicot mak 30 %
16.tepung kulit pisang 5-10%
17.tepung daun mak 10%
18.limbah restoran mak 50 %
19.limbah pabrik kecap mak 10 %
20.limbah pabrik roti 20-30%
21.limbah pabrik supermi 20-30%.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar