Info Menarik...!!

Selasa, 28 Agustus 2012

Ekstrak Kompos Multi Guna Pengendali Penyakit


Sahabat tani yang dimuliakan oleh Pemilik bumi.
"Bertani dengan hati" senantiasa menggunakan nalar dan budi. Bernalar karena bertani semestinya didasari pemikiran atau cara berpikir logis yang tidak sekedar mengedepankan perasaan atau pengalaman semata.
Budi sendiri sangat penting karena merupakan alat batin manusia yang merupakan paduan akal dan perasaan untuk menimbang baik dan buruk baik dalam cara kita berpikir, bertindak terhadap sesama manusia maupun mahluk Nya (tanaman, hewan, mikroorganisme dlsb).
Oleh karena itu kita sebagai petani selalulah kita hidupkan "rasa/hati" dengan dilandasi budi yang baik, bersih dan tenang.

Salah satunya adalah Prinsip Bertani Untung dengan cara penghematan biaya produksi, jika hemat biaya produksi dan hasil produksinya tetap - untung, namun jika hemat biaya produksi, hasil produksi menjadi naik - semakin untung. Dibutuhkan kelegaan akan rasa syukur yang tidak putus-putusnya kepada Pemberi Hidup!

Dewasa ini sudah sangat jauh para sahabat tani kita telah meninggalkan kearifan lokal yang penuh dengan kebijaksanaan alam yang sangat mengagumkan! Berusaha tani sekarang ini sudah menempatkan sekitar 40% lebih biaya hanya untuk pengendalian hama penyakit semata, dan anehnya hasilnya pun juga tidak menggembirakan!
Keadaan ini tentu saja sudah melanggar prinsip "Bertani Untung", malah menjerumus pada "Bertani Buntung" - mari jauhkanlah kondisi tersebut!

Mari dengan niat untuk memakmurkan bumi pertiwi, memuliakan kehidupan petani, kita simak resep yang sudah lama ditinggalkan oleh para sahabat kita.
Memanfaatkan Ekstrak Kompos sebagai pengendali penyakit tanaman. Yuk kita simak!

Bahan dan Alat yang diperlukan:
1. air "bersih" sebanyak 91 liter
2. kompos kohe (kotoran sapi) sebanyak 9 liter
3. kompos kombing (kotoran kambing) sebanyak 9 liter
4. drum plastik volume 100 liter dan penutupnya
5. pengaduk kayu

Cara membuat Air Ekstrak Kompos:
1. Itikadkan di dalam hati sanubari kepada "Sang Pemilik Bumi" bahwa niat kita adalah semata untuk memuliakan tanah/lahan bumi pertiwi [berkhidmat dalam hati] dan hembuskan nafas kita pada air “bersih” dan masukkan ke dalam drum plastik perlahan-lahan sampai habis.
2. Masukkan perlahan-lahan kompos kohe ke dalam drum plastik dan aduk perlahan-lahan sampai merata. Ulangi dengan bahan kompos kombing sampai habis dan aduk merata sekitar 15 menit.
3. Tutup rapat dengan penutup drum, dan letakan di tempat lembab 15'C - 20'C serta hindarkan dari sinar matahari langsung. biarkan selama 21 hari tanpa perlakuan apapun. Setelah 21 hari campuran air dan kompos disaring untuk memisahkan larutan dengan kompos padat. Ekstrak kompos telah jadi dan siap diaplikasikan.

Aplikasi:
1. Sebelum aplikasi selalu “itikad kan” doa berniat untuk memuliakan lahan/tanah/bumi pertiwi kepada Nya.
2. Digunakan sebagai pupuk dasar pada saat pengolahan lahan/membajak/traktor dengan dosis 1 liter ekstrak kompos dicampur 10 liter dan disiramkan ke lahan secara merata.
3. Sebagai pupuk susulan pada berbagai pertanaman, aplikasikan pada 7 HST [hari setelah tanam] dengan dosis 3 liter ekstrak kompos dalam 11 liter air [tangki sprayer]. Ulangi setiap 7-10 hari sekali sebagai tindakan pencegahan dan perlindungan.

Catatan:
1. bahan aktif yang terkandung adalah jenis mikroba Bacillus (bakteri), Sporobolmyces dan Cryptococcus (kapang-kapangan), Serta senyawa yang bersifat antagonis seperti phenol dan asam amino.
2. Air ekstrak kompos bermanfaat untuk melindungi tanaman dari penyakit/patogen daun. Berfungsi inokulan untuk memperbaiki dan meningkatkan mikroflora tanah. Ekstrak kompos efektif mengendalikan penyakit tanaman, antara lain Phytophtora infestants (tanaman kentang/tomat), Botrytis cinerea (stroberi), Fusarium oxysporum, plasmopara viticola (embun tepung) pada tanaman anggur, dan Sphaerotheca fuliginea (embun tepung) pada tanaman mentimun.

Selamat mencoba, semoga Allah meridhoi usaha para sahabat petani dalam memuliakan kehidupan petani dengan mengajak bertani dengan hati.
Salam lestari

Ceceran dari Kitab Pusaka Eyang Suhu "Ngrajek Lor-Thai San" dituliskan kembali oleh Widodo Cahyono

Tidak ada komentar: