Info Menarik...!!

Kamis, 16 Agustus 2012

PENYAKIT CABAI DI AWAL MUSIM PENGHUJAN

  1. Bercak Daun (Cercospora capsici)
Bercak-bercak bulat kecil pada daun merupakan ciri khas serangan Cercospora capsici. Warna bagian dalam lingkaran selalu berbeda dengan tepi lingkaran. Bercak tersebut akan meluas mencapai sekitar 0,5 cm. Bercak tampak berwarna pucat sampai putih, dan tepinya berwarna lebih tua. Selain menyerang daun juga menyerang pada batang dan tangkai daun Kendalikan penyakit ini dengan menjaga kebersihan kebun dan menyemprotkan fungisida

  1. Bercak Bakteri (Xanthomonas campestris pv. vesicatoria)
Patogen ini menyerang daun, buah, dan batang. Di tempat terserang tampak bintik-bintik berwarna cokelat di tengah dan dikelilingi lingkaran klorosis tidak beraturan. Gejala sangat jelas terlihat di permukaan daun sebelah atas. Pada buah, gejala serangan ditandai adanya bercak cokelat. Penanggulangannya dengan merendam benih menggunakan bakterisida berbahan aktif stretomisin sulfat dan oksitetrasiklin. Daun, ranting dan buah yang berserakan di atas bedengan agar dibersihkan dan dimusnahkan. Rotasi tanaman dengan tanaman bukan famili cabai sangat dianjurkan. Tekan serangan bercak bakteri ini dengan fungisida berbahan aktif tembaga

  1. Bercak Alternaria (Alternaria solani Ell & Marf)
Bercak ini disebabkan oleh cendawan dengan gejala serangan timbulnya bercak cokelat tua sampai kehitaman dengan lingkaran-lingkaran konsentris, membesar dan akhirnya bergabung menjadi satu. Pengendaliannya dengan menjaga kebersihan kebun dan melakukan penyemprotan dengan fungisida
  1. Layu Fusarium (Fusarium oxysporium f. sp. capsici)
Layu Fusarium biasanya mengganas pada tanah pH rendah (masam). Layu Fusarium disebabkan oleh cendawan bersifat tular tanah. Serangan ditandai dengan menguningnya tajuk cabai dan tulang daun sebelah atas memucat serta tangkainya menunduk. Di pangkal batang, dckat akar, kalau ditoreh, tampaklah cincin cokelat kehitaman diikuti busuk basah pada pembuluh. Kendalikan sebelum penanaman dengan cara pemberian kapur hingga pH tanah sesuai. Hindari genangan air di lahan, rendam benih dalam larutan Benlate atau Derosal selama 10 menit. Tanaman yang terserang dicabut, dimasukkan dalam wadah jangan sampai terjadi ceceran tanah dari lokasi tanaman sakit. Lubang bekas tanaman ditaburi kapur lalu ditutup kembali. Pergiliran tanaman dengan tanaman bukan famili Solanaceae. Kucuri tanah di sekitar tanaman yang diduga terkena cendawan dengan fungisida

  1. Layu Bakteri (Ralstonia solanacearum)
Serangan pertama kali biasanya pada tanaman umur 6 minggu. Daun layu mulai dari pucuk sampai ke bagian bawah. Kalau batang/cabang/pangkal batang dibelah, terlihat warna cokelat kehitaman dan busuk. Bila dicelup dalam air bening 5 menit kemudian akan keluar cairan eksudat seperti lendir berwarna putih. Serangan bakteri ini sering menular lewat air yang tercemar. Penanggulangan awal dengan cara menyelup bibit ke air yang diberi bakterisida Agrimycin. Drainase tanah di sekitar kebun diperbaiki agar tidak becek. Tanaman yang sakit agar dicabut. Kocor dengan bakterisida di sekitar batang tanaman yang terserang layu bakteri.

  1. Layu Cendawan Sclerotium rolfii Sacc.
Serangan cendawan ini menyebabkan layu tanaman secara tiba-tiba, daun berwarna kuning kemudian menjadi cokelat. Patogen penyakit menyerang leher akar yang ditandai dengan adanya miselium berwarna putih. Pengendalian penyakit ini dapat dilakukan dengan pengapuran saat pengolahan tanah, pergiliran tanaman.

  1. Antraknosa/Patek (Colletotrichun capsici dan Gloesporium piperatum)
Penyakit ini adalah penyakit yang sangat menakutkan bagi pekebun. Serangan cendawan ini tidak terbatas pada saat buah masih tergantung, tetapi juga tetap mengancam setelah usai panen. Serangan dimulai dari munculnya bercak kuning yang berubah menjadi cokelat kehitaman. Buah menjadi lunak dan membusuk. Buah mengering dan keriput. Penyakit ini juga menyerang buah yang masih hijau dan menyebabkan mati ujung. Pada kondisi lembab cendawan membentuk badan buah dalam lingkaran-lingkaran berwarna merah jambu.
Pengendalian dengan cara benih yang akan disemai direndam dulu dengan air hangat yang dicampur fungisida berbahan aktif tofanat, sitrogenol  atau benomil selama 4 jam. Atur jarak tanam untuk musim kemarau lebih rapat (50 cm x 70 cm), musim penghujan lebih lebar   (60 cm x 90 cm). Semua cabai yang terserang dipanen setiap hari kemudian dimusnahkan. Tindakan : akhir Penanggulangan Antraknosa menggunakan fungisida.

  1. Embun Tepung/Powdery Mildew (Leveillula taurica)
Pada kebun cabai dengan penanaman di dataran tinggi yaitu 700 m dpi ke atas, sering kena serangan penyakit ini. Permukaan atas daun tampak bercak nekrotis berwarna kekuningan. Jika daun dibalik, tampaklah tepung berwarna putih keabu-abuan. Serangan dimulai dari daun tua ke muda. Tanggulangi dengan menyemprot fungisida berbahan aktif karbendazim yg di mix dg sitrogenol. Embun tepung yang disebabkan oleh cendawan Oidiopsis sicula Seal dapat dikendalikan dengan fungisida sistemik-kontak

  1. Busuk Daun/Lodoh/Hawar Daun (Phytophthora capsici)
la menyerang batang, daun, dan buah. Ciri keberadaannya ialah adanya bercak -bercak kecil ditepi dan tidak beraturan kemudian menyebar ke seluruh daun. Menyerang buah dengan tanda awal adanya bercak kebasahan dan akhirnya meluas menyebabkan buah terlepas dari kelopaknya karena membusuk. Tanggulangi dengan fungisida sistemi-kontak-kontak.

(By Budiyono Jayus)

Tidak ada komentar: