Info Menarik...!!

Rabu, 27 Februari 2013

MANAGEMEN PAKAN AYAM KAMPUNG ATAU LOKAL



Produktivitas ayam kampung atau ayam local relative masih sangat rendah karena system pemeliharaan dan manajemen pakan yang kurang baik. Sementara itu ayam local dan produknya merupakan komoditas yang cukup setrategis yang mempunyai peluang dan potensi yang cukup menjanjikan baik secara ekonomis maupun social
sehingga perlu penanganan yang lebih intensip. Harga bahan pakan unggas sangat menentukan biaya produksi, sementara sebagian besar bahan baku pakan lokal sebagian besar di peroleh dari hasil ikutan agroindustri pertanian yang kualitasnya  dan daya cerna sangat rendah. Dalam memilih bahan pakan lokal perlu pertimbangan kontinuitas ketersediaan. Oleh karena itu perlunya di lakukan suatu tekhnologi dan setrategi memanfaatkan sumber bahan pakan lokal dalam penyusunan ransum yang berkwalitas dan relative murah serta member respon positip terhadap produktivitas ayam lokal yang di budidayakan.
    Tekhnologi  untuk meningkatkan kwalitas pakan ayam lokal  yaitu dengan pengolahan pakan secara fisik seperti pemanasan, pengeringan atau fermentasi .kemudian untuk meningkatkan  keseimbangan gizi pakan maka dalam formulasi pakan tersebut perlu di tambahkan asam amino esesnsial yg kritis bagi ayam yaitu lisin dan metionin sintetik sebanyak 0.1 % dalam ransum  sehigga daya cerna dan penggunaan pakan lebih efisien. Setrategi penggunaan pakan harus di bedakan berdasarkan kebutuhan nutrisi ayam lokal.
    Pemberian zat aditif melalui minum yang berupa probiotik ,jamu hewan dan sejenisnya dapat meningkatkan daya tahan dan stamina sehingga tubuh lebih sehat dan kotoran tak berbau. Untuk mencapai produktivitas serta nilai ekonomi yang optimal perlu di lakukan perbaikan managemen pemberian pakan yang sesuai umur dan kebutuhan akan gizi ayam, perkandangan , sanitasi dan penigkatan biosekuriti.
    Pada budidaya ayam secara intensip pakan merupakan bagian terbesar  yang dapat mencapai 70 % dari biaya produksi. Karenanya harga bahan baku pakan sangat menentukan terhadap besar kecilnya biaya produksi. Dalam formulasi pakan ayam lokal di utamakan untuk memanfaatkan bahan pakan lokal yag harganya relative lebih murah dan mudah diperoleh  dan tidak bersaing untuk kebutuhan manusia serta merupakan limbah atau hasil ikutan agro industry.
BEBERAPA HAL YANG PERLU DI PERHATIKAN DALAM PENGGUNAAN BAHAN PAKAN LOKAL
Yang perlu di perhatikan dalam penyusunan ransum pakan ayam lokal adalah jumlah ketersediaan ,kandungan gizi,harga,dan kandungan zat anti nutrisinya. Zat anti nutrisi yang terlalu tinggi dapat menganggu metabolism dan penyerapan nutrisi sehingga dapat menganggu pertumbuhan ayam tersebut.Oleh karenanya sebelum bahan pakan di buat ransum perlu di perhatikan apakah harus di olah lebih dahulu ( di masak,di keringkan,di fermentasi ) apa tidak. Untuk bahan pakan yang mempunyai anti nutrisi tinggi perlu di lakukan pengolahan untuk meningkatkan daya cerna dan penggunaan pakan yang lebih efisien. Berbagai jenis limbah makanan baik yang berasal dari kantor,kantin,serta limbah sayur dari pasar dapat dip roses menjadi bahan pakan  yang bergizi dan murah.
    PRINSIP PENYUSUNAN BAHAN PAKAN / RANSUM AYAM LOKAL
Membuat atau menyusun ransum / pakan ayam lokal merupakan salah satu ketrampilan yang harus di miliki oleh peternak. Dengan kemampuan yang dimiliki tersebut selain dapat di peroleh pakan ayam yang berkwalitas juga dapat menekan biaya produksi. Dalam menyusun atau membuat pakan ayam berkualitas dengan harga yang relative lebih murah perlu di ketahui beberapa hal yaitu :
1.       Kandungan gizi bahan pakan
2.       Kebutuhan gizi tiap fase pertumbuhan
3.       Kualitas bahan pakan
4.       Factor pembatas atau anti nutrisi
5.       Harga bahan baku pakan.
Salah satu upaya untuk meningkatkan usaha ternak ayam lokal adalah dengan menekan harga bahan pakan. Bahan-bahan pakan ayam lokal terdiri dari protein ( hewani dan nabati ) , energi serta seumber mineral dan vitamin. Dalam meramu atau menyusun bahan pakan tersebut di usahakan menggunakan bahan pakan lokal setempat dimana ternak ayam di pelihara.
Syarat syarat bahan pakan yang akan di susun harue memenuhi beberapa criteria sebagai berikut ; bukan bahan pokok kebutuhan manusia,tidak tengik / berjamur,terjamin pasokan, banyak terdapat di sekitar kawasan.
Peternak akan memberikan pakan berupa campuran antara pakan komersial dan pakan lokal. Karena apabila hanya di berikan pakan komersial peternak akan merugi karena harganya cukup mahal  sementara produksi dan pertumbuhan ayam lokal relative lambat di banding ayam ras.
Pakan ayam lokal / buras dapat di buat campuran pakan ayam komersial 25-50 % kemudian tambahkan pakan lokal lainya seperti dedak,jagung,vitamin dan mineral.Dapat juga di berikan campuran konsentrat ayam petelur 10 % kemudian tambahkan bahan pakal lokal seperti teping ikan,dedak padi,dedak jagung,bungkil kelapa/ sawit, tepung gaplek dll. Hal yang tak kalah pentingnya dalam penyusunan bahan ransum pakan ayam lokal /buras adalah sumebr protein hewani dan nabati harus seimbang  dengan rasio perbandinga 1:2 supaya di peroleh tingkat performens / tampilan ayam yang optimal baik sebagai ayam pedaging maupun petelur.
    Pada fase bertelur bila menggunakan bahan pakan lokal yang tinggi kandungan  energy,rendah protein dan asam amino oleh karena itu penambahan asam amino dapat mengatasi permasalahan bahan pakan lokal lebih efisien.
Imbangan energy dan protein ayam lokal pada usia  20 minggu 2400-2700 kkalME/kg dan priotein 14 – 17 %.
Faktor penting dalam pakan yang mempengaruhi besarnya telur adalah protein dan asam amino yang seimbang karena sekitar 50 % bahan kering telur adalah protein,oleh karenanya ketersedian asam amino dalam ransum ayam petelur sangat kritis untuk produksi telur.


Kualitas protein di katakana tinggi apabila mengandung asam amino yang seimbang  baik asam amino esensial maupun non esensial dalam jumlah yg cukup dan seimbang. Bila terjadi ketidak seimbangan asam amino dalam pakan akan menganggu efisiensi penggunaan.
Peranan metionin antara lain membantu pembentukan sel-sel baru,enzim,hormone,dan vitamin.Apabila kekurangan asam amino metionin dalam pakan akan mengakibatkan terlambatnya pertumbuhan dan berkurangnya efisiensi penggunaan pakan.
    Pada ayam kampung petelur ransum yang di berikan 0.27 gr lisin dan 0.10 metionin dengan protein 15 % dan energy  metabolism 2750 kkal produktivitasnya lebih tinggi di banding ransum dg ME 2650 dengan protein yang sama.
    SETRATEGI PEMBERIAN RANSUM AYAM LOKAL
Pemberian pakan atau ransum untuk terak ayam lokal /buras baik jumlah maupun kandungan zat nutrisi di bedakan menurut umur dan bentuk fisik yaitu periode stater ( 1 -60 hari ) grower 1 ( 8-12 minggu ),finisher (12 keatas )
Apabila pemberian pakan berlebihan atau kurang dari jumlah yang di anjurkan maka pertumbuhan dan produktivitasnya akan terganggu atau tak sesuai harapan.
Ayam lokal memiliki dua masa produksi telur yaitu masa produksi telur dan masa istirahat. Masa produksi telur bervariasi baik dalam satuan periode maupun secara keseluruhan.
Dalam satu periode produksi telur ayam lokal dapat bertelur setiap hari,dua hari,tiga hari atau tak beraturan.Demikian juga lama periodesasi bertelur jg sangat beragam tergantung genetic,kualitas pakan,penyakit dan system pemeliharaan.
 Salah satu factor yang menentukan produksi dan bobot telur ukuran rangka tubuh ayam lokal. Bobot ayam badan ayam kampung saat bertelur pertama  antara 1200 – 1250 gram. Pola pemberian pakan pada masa stater grower dan developer sangat penting dalam mempersiapkan  ayam-ayam petelur yang sehat. Pencapaian bobot dewasa kelamin yang tepat target atau sedikit lebih tinggi sangat di harapkan untuk menunjang perteluran yang baik. Auam-ayam yang kecil di bawah target sebaiknya segera di keluarkan ,sementara ayam-ayam yg gemuk pada saat dewasa kelamin tidak akan menunjang perteluran yang baik.

BEBERAPA CONTOH BAHAN PAKAN LOKAL DAN BATAS MAKSIMUM PEMBERIAN
1.katul maksimal 30-40 %
2.dedak gandum mak 30-40 %
3.dedak jagung mak 30-40%
4.jagung mak 100%
5.sorgum mak 60%
6.singkong mak 20 %
7.onggok mak 20 %
8.sagu mak 20 %
9.ampas tahu 15-20%
10.limbah sawit mak 10 %
11.limbah sawit fermentasi mak 15-20%
12.kulit buah kopi mak 10 %
13.tepung kepala udan mak 20%
14.tepung bulu ayam mak 5%
15.tepung bekicot mak 30 %
16.tepung kulit pisang 5-10%
17.tepung daun mak 10%
18.limbah restoran mak 50 %
19.limbah pabrik kecap mak 10 %
20.limbah pabrik roti 20-30%
21.limbah pabrik supermi 20-30%.

 
Budiyono Jayus

Tidak ada komentar: