Penyakit patek (antraknosa) disebabkan oleh serangan cendawan atau jamur Colletotrichum Capsici atau Gloesporium Piperatum.
Di pertanaman, serangan pada buah ditandai dengan munculnya bercak
kuning yang berubah menjadi cokelat kehitaman. Selanjutnya, buah menjadi
lunak dan membusuk, mengering dan saking beratnya serangan menyebabkan
buah keriput seperti mummi. Penyakit ini juga menyebabkan buah yang
masih hijau dan menyebabkan mati ujung. Keadaan cuaca panas dan lembab
mempercepat perkembangan penyakit. Pada kondisi lembab, cendawan
membentuk badan buah dalam lingkaran-lingkaran berwarna merah jambu,
apabila dilihat dibawah mikroskop akan nampak badan buah yang disebut
aservulus, adalah struktur yang terdiri dari kumpulan konidia pada
masing-masing konidiosfor.
Cara‐cara
pengendaliannya adalah, selain dengan cara budidaya yang baik dan
sanitasi lahan yang baik, dapat pula dilakukan pengendalian secara
kimiawi. Namun demikian, apabila pestisida kimia banyak digunakan, maka
akan menimbulkan dampak terhadap lingkungan dan kesehatan, termasuk
paparan residu pestisida. Oleh karena itu, cara pengendalian yang
bijaksana perlu dilakukan antara lain dengan:
- Melakukan prendaman biji dalam air panas (sekitar 55 derajat Celcius) selama 30 menit.
- Memusnahkan
bagian tanaman yang terinfeksi, namun perlu diperhatikan saat melakukan
pemusnahan, tangan yang telah menyentuh (sebaiknya diusahakan tidak
menyentuh) luka pada tanaman, tidak menyentuh tanaman/buah yang sehat,
dan sebaiknya dilakukan menjelang pulang sehingga kita tidak terlalu
banyak bersinggungan dengan tanaman/buah yang masih sehat.
- Penggiliran (rotasi) tanaman dengan tanaman lain yang bukan famili solanaceae (terong dan tomat) atau tanaman inang lainnya misal pepaya.
- Penggunaan
mulsa plastik hitam perak (MPHP), karena dengan menggunakan mulsa
plastik hitam perak sinar matahari dapat dipantulkan pada bagian bawah
permukaan daun/tanaman sehingga kelembaban tidak begitu tinggi.
- Menggunakan
jarak tanam yang lebar yaitu sekitar 65-70 cm (lebih baik yang 70 cm)
dan ditanam secara zig-zag ini bertujuan untuk mengurangi kelembaban dan
sirkulasi udara cukup lancar karena jarak antar tanaman semakin lebar,
keuntungan lain buah akan tumbuh lebih besar.
- Jangan gunakan pupuk nitrogen (N) terlalu tinggi, misal pupuk Urea, Za, ataupun pupuk daun dengan kandungan N yang tinggi.
- Penyiangan/sanitasi gulma atau rumput-rumputan agar kelembaban berkurang dan tanaman semakin sehat.
- Jangan
menanam cabai dekat dengan tanaman cabai yang sudah terkena lebih
dahulu oleh antraknosa/patek, ataupun tanaman inang lain yang telah
terinfeksi.
- Pengelolaan drainase yang baik di musim penghujan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar